Kita udah pada tau kalo pendidikan adalah proses pembentukan masa depan, setidaknya begitulah yang sering oleh masyarakat banyak katakan. Hal ini kaitannya dengan harapan keberlangsungan kehidupan yang lebih luas dimasa yang akan datang, baik dalam konteks peserta didik ataupun system yang menjadi proses penerapan. Jaman sekarang mah nggak cuma butuh teori doang, tapi juga butuh langkah yang nyata, itu yang sangat dibutuhkan.
Kalo kita menelisik pada metode pembelajaran modern ialah pola pembentukan kesetaraan pemikiran yang merupakan obyek tujuan dari lahirnya konsep pendidikan modern itu sendiri, sehingga dengan sendirinya konstruksi pemikiran terbentuk sesuai dengan cetakan, yang hal itu merupakan misi agung bagi pencetusnya. Barat (Eropa CS) dalam hal ini yang menjadi pemegang kendali otoritas tujuan konsep pendidikan tersebut yang pada akhirnya walaupun dalam keadaan sadar dan menyadari semua menjadi underbow (baca:budak) di negeri sendiri, walaupun dalam prosesnya berawal dari kebijakan birokrasi, namun subtansi (kalo masih nggak ngerti; intinya) dari itu semua adalah busyet.
Kalo pengen bukti mari kita ambil contoh kongkritnya saat ini, semua siswa dari semua golongan mempunyai keinginan sama untuk menjadi pegawai, kalau bukan itu, dokter dll. Yang diikuti dengan ambisisme (waduh ribet lagi nih; keinginan) yang membuta dan pada akhirnya menghalalkan segala cara demi tercapainya cita-cita, disinilah tujuan orientalis sebenarnya dalam membangun konstruk pemikiran, paradigma, pemahaman yang sama dari suatu bangsa. Menghilangkan kemandirian yang bersifat prisipil.
Saat ini pendidikan islam menjadi alternative utama dalam mendobrak kebobrokan konsep pendidikan modern yang berorientasi pada kesamaan pemikiran dan tujuan yang subtansinya merupakan keterkekungan diri disaat kesadaran masih melekat dalam diri kita.
Selain usaha mengubah tingkah laku dan kehidupan seorang ataupun masyarakat dengan pendidikan yang berlandaskan islam, yang tak kalah pentingnya prinsip serta kemandirian pendidikan islam sendiri sampai saat ini sangat konsisten berpacu melawan arus modernisme. Hal ini banyak dimotori oleh pesantren-pesantren salaf, walaupun terkendala oleh banyak factor dan fasilitas, namun tujuan kemaslahatan tetap menjadi prioritas utama.
Ada banyak tantangan bagi Pendidikan islam saat ini, dikala pendidikan modern sudah membumi di negeri ini.
A. terbentuknya dengan budaya barat yang mencekcoki bangsa ini disegala aspek, baik pendidikan, politik, budaya dll. Dan kesemuanya berorientasi pada hedonisme, pragmatisme, materialistis dll.
B. Ketimpangan dari sebagian kaum muslimin sendiri karena terkungkung oleh konstruk pemikiran barat, mereka terjebak disebuah lingkaran system yang terikat dan pada akhirnya menghilangkan kekreatifitasannya.
C. Stagnasi pola gerakan dari sebagian golongan Muslim, mereka menutup mata dengan perkembangan zaman.
Dinaminasi gerakan, pandangan yang konsis (istiqomah) menuju sebuah tujuan agung merupakan filter antisipasi ideal terhadap merebaknya pendidikan modern sehingga nantinya keterjerumusan dan stagnasi pemikiran tidak akan terjadi. Hal inilah yang sampai saat ini deperjuangkan oleh Lembaga Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren.
Selamat berjuang sahabatku…!!Hancurkan intevensi baratLawan dengan kemandirian, keyakinan dan istiqomahBerdzikir, berfikir dan beramal sholehModifikasi dari judul Asli;
Konsep Pendidikan Islam;
Upaya Mendobrak Pendidikan Modern “Keterkekangan”
(Reaktualisasi Konsep Pendidikan Kritis Transformatif).
Oleh; Ali Ridho (Penghuni Blok R/45).
Dan sedikit penambahan dari Pem. Red. Majalah KOPI