Bergelegak tawa di barisan ranting yang kering
Beriring tanya atas secarik luka
Angin menghempas hingga awan bertabuh
Menitikkan tangis dawai lara
Namun, kini telah usai
Laut pun semakin surut
Berjelaga di dasar hati yang perih karena kemarau panjang telah tandus
Dan menjadi budak matahari
Tanpa hirau akan selaksa impi yang tertusuk belati
Tetap keras membeku
By; Imam Mahalli
0 komentar:
Posting Komentar