Sabtu, 24 Oktober 2009

Ayo Kita Bersaing…!!! Siapa Takut…!!!

0 komentar
Emang udah nggak jaman lagi bersaing ngadu otot, sekarang dah bukan jamannya tante Siti Norbaya. “Bersaing dengan Ideologi” itu kata yang paling penulis sukai, nggak pake berantem, nggak pake ngucurin darah segala. Asal bersaing secara sehat dan masih pada keridor-koridor yang berlaku dan nggak menimbulkan dampak negative

Biar bersaing nggak cuma berkoar doang, tentu harus ada kerja yang nyata dan bisa ditampakkan pada khalayak ramai. Asal jangan sampe mukul segala, meski mo berkoar sampe mulut berbusa dan sampe suara habis untuk berkoar itu hal yang wajar-wajar aja. Tapi yang penulis kasihani kalo bisa cuma berkoar kayak tadi kan emang suaranya mubadzir mending dibawa demo aja untuk menuntut keadilah rakyat kecil, banyak hasilnya malah.

Pekerjaan paling gampang sih… ya… itu, berkoar. –Meski ngalur-ngidhul kadang nggak nyambung dan bahkan nih saking semangatnya berkoar sampe mulut berbusa dan mata berapi-api kayak matanya buto ijo yang lagi nemu mangsa– Tapi, akan menjadi pertanyaan khalayak ramai; “bisakah dia merealisasikan koarannya?” jadi. Kalo Cuma berkoar doang tanpa ada bukti sama dengan NOL BESAR (tuh dah penulis tulis pake huruf besar kabhe) alias nonsense.

Dan yang perlu diperhatiin lagi selain itu adalah keintenannya (dalam bahasa agama kita Istiqomah-nya) untuk terus menapaki bidang yang ingin dijalani. Kalo Cuma satu bisa jalan itu mah belum apa-apa dan belum terhitung keberhasilannya. Meski terkadang keberhasilan itu sendiri terlalu jauh untuk diikuti dan terus dikejar

Kalo cuma bisa menjalani satu bulan-dua bulan dan mati ditengah jalan mending jangan buang-buang ludah untuk berkoar, mubadzir tuh ludah mending untuk membasahi tenggorokan yang kering aja biar nggak banyak-banyak ngabisin air bersih sekalian antisipasi cepat terjadinya global warming. Atau mungkin dikarena ada dis dikit aja langsung mati kekubur oleh timbunan sampah plastic? Nah… maka disitulah letak kerendahan hati –untuk kita terapkan– untuk kita selalu jaga agar nggak selalu berkoar dan menganggap orang nggak ada apa-apanya

Seharusnya udah mulai melek dengan yang ada disekeliling, perkembangan zaman sekarang ini begitu pesat cuy… kalo sekarang si A bisa baca B, belum tentu si A besoknya nggak bisa baca B. Manusia-manusia zaman sekarang ini udah nggak mo lagi dikibulin yang kayak-kayak dulu pada jaman enggong kita, berbagai informasi dengan mudahnya didapat dan berbagai ilmu juga dengan mudah dipelajari. Hanya saja terlalu mustahil kalo semua orang mendapatkan julukan manusia “Super”

Maka tidak terlalu barangkali jika kita membenarkan jargon salah satu produk rokok kit “TALK LESS DO MORE” jangan terlalu banyak berkoarnya dan perbanyaklah mengerjakannya. Karena semua perkataan itu akan (jadi) dianggap sampah jika terus-terusan nyerocos nggak mo berhenti tanpa ada pembuktian yang jelas

Nah… mulai sekarang mari kita merangkul bersama menjinjing sama tinggi demi kemajuan kita bersama demi kamajuan Islam kita bersama hingga agama kita nggak selalu dianggap yang nggak-nggak ma orang non Islam. Peace… 


By; In The Underground City

0 komentar:

Posting Komentar