Rabu, 25 November 2009

SBY Dan Kepemimpinan Yang Identik Dengan Bencana

0 komentar
Tidak bisa disembunyikan lagi tentang bencana-bencana yang lima tahun terakhir melanda negeri ini. Berbagai macam bencana hilir-mudik bergantian seakan tidak pernah mau berhenti meluluh lantakkan Indonesia.

Mungkinkah bencana yang terus-terusan melanda Indonesia ada hubungannya dengan kepemimpinan SBY? Tentu saja kita tidak boleh memfonis begitu saja. Meski, awal-awal kemunculan SBY di kancah perpolitikan Indonesia sudah banyak peramal-peramal yang mengatakan, bencana akan terus-terusan melanda Indonesia jika SBY menjadi presiden.

Sejak memangku jabatan presiden tahun 2004, berbagai bencana alam yang merenggut ratusan ribu nyawa anak negeri terjadi. Tsunami di Aceh, letusan gunung merapi, gempa bumi, kecelakaan lalulintas (udara, darat, dan laut) dan yang teranyar adalah jebolnya Situ Gintung di Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, adalah bencana-bencana yang mengiringi perjalanan pemerintahan SBY selama lima tahun terakhir. Lima tahun selama kepeminmpinan SBY Indonesia seakan tidak pernah berhenti “menangis”

Begitu juga setelah SBY memenangkan pemilihan presiden untuk yang kedua kalinya langsung disambut dengan Bom Noordin M Top yang meluluh lantakkan JW. Marriot dan Ritz Carlton, yang begitu mengiris hati rakyat Indonesia. Sebelum SBY menjalankan program negara, bencana gempa sudah mengguncang berbagai kota di Indonesia.

Bencana yang “berwajah” lain pun seakan menjad takdir SBY. Ialah bencana di dunia perbankan. Bank Century yang ada di Jakarta telah mengalami gagal kliring. Aset bank dibawa lari pemilik ke luar negeri dengan jumlah Rp 11,832 triliun! Rinciannya: Robert Tantular membawa lari aset US $ 19,25 juta (Rp 192, 5 miliar) dan Hesham al-Warrag Thalat dan Rafat Ali Rijvi membawa lari US $ 1,164 miliar (Rp 11,64 triliun).

JK mengatakan kasus Bank Century adalah kriminal, membawa lari uang ke luar negeri. Pakah kejadian ini sekedar musibah yang melengkapi kepemimpinan SBY? Atau memang ada unsur kesengajaan dari pihak terkait?.

Anehnya bank ini malah di-bailout sama Sri Mulyani, Menteri Keuangan rezim SBY sebesar Rp 6,7 triliun, pakai uang negara! Dan, orang yang dianggap paling bertanggung jawab adalah Boediono (cawapres dari SBY) yang saat itu masih menjabat sebagai gubernur BI. Dia dianggap yang memberikan rekomendasi bailout untuk Bank Century ini. Tak mungkin kan, rekomendasi dibuat oleh gubernur Papua untuk urusan bank bermasalah kalau bukan gubernur BI?

Jika dikembalikan lagi pada yang maha kuasa, bisa jadi bukan kerena SBY memimpin Indonesia sehingga berbagai bencana antri. Disadari atau tidak, moral rakyat indonesia sudah mulai rusak, jika dianalogikan dengan berbgai bencana yang melanda Indonesia hal itu adalah peringatan yang Maha Kuasa yang menciptakan jagat raya ini

Bencana adalah murka Tuhan yang dibahasakan lewat alam. Secara spiritual untuk mencegah datangnya bencana kembali manusia harus lebih taat terhadap atura-aturan yang Maha Kuasa dan menjaga alam Tuhan.

Tak perlu ada yang disalahkan, karena kesalahan di Indonesia adalah kesalahan “kolekttif”, meski dengan terpaksa orang yang tidak berdosa pun harus menanggung juga musibah tersebut. Secara akal dan sudah memang seharusnya, bencana-benca yang telah berlalu harus menjadi evaluasi pemerintah kedepan untuk lebih baik

Pemerintah jangan pernah ceroboh lagi, seperti halnya kejadian tanggul Situ Gintung. Karena pemerintah lalai dan cendrung tidak peduli meski sudah tahu tanggul Situ Gintung mengalami kerusakan yang parah, pemerintah malah membiarkannya. Seperti pernyataan anggota tim observasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, kondisi tanggul memang sudah lama retak hingga air danau menerobos melalu dasar tanggul.

Dengan bermunculannya wajah baru di jajaran kabinet pemerintahan diharapkan bisa membawa Indonesia kedepan lebih baik lagi. Semoga saja, para pemerintah yang baru-baru sudah belajar pada Indonesia kelam yang dulu dan bisa memperbaiki Indonesia dari segala hal. Semoga...!!!

Oleh; Ajiez Mulya

0 komentar:

Posting Komentar